LINIER PROGA LINIER PROGAMMING SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS MMING SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Operations Research
Dosen Pengampu: Bambang Sri Hartono, S.E., M.Si
Disusun oleh:
1. ARIF RAHMAN HAKIM 2013216003
2. ARIF WAHYU PRABOWO 2013216005
3. MAHARANI DITA A. 2013216008
4. BUDI SEHABUDIN 2013216014
5. MILLATUL KHASANAH 2013216021
6. DAFANA SALSABIYLA 2013216048
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat, khususnya nikmat iman, Islam, dan juga kesehatan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Operations Research, yang berjudul “Linier Progamming Solusi Grafik Dan Metode Primal Simpleks”.
Makalah ini akan membahas mengenai pengertian Linier progamming, solusi grafik, serta pengertian metode primal simpleks.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penulis mengalami beberapa kesulitan seperti dalam mencari sumber data yang sesuai dengan tema. Semua ini tidak akan terlaksana dengan baik, apabila tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat konstruktif.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Pekalongan, 21 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II
PEMBAHASAN 3
1. Linier Progamming Dalam Riset Operasi..............................................3
2. Solusi Grafik..........................................................................................4
3. Metode Simpleks Primal........................................................................8
BAB III
KESIMPULAN.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan dunia industry dan didukung dengan kemajuan di bidang computer, Riset Operasi semakin banyak diterapkan di berbagai bidang untuk menangani masalah yang cukup kompleks. Program linier merupakan ilmu terapan yang sangat bermanfaat dan sangat luas pemakaiannya.
Landasan teori yang mendukung akan diberikan setelah teknik penyelesaian dikuasai dengan baik. Beberapa contoh soal yang dapat pembaca telusuri untuk lebih memahami teori yang dibaca. Selanjutnya diberikan soal- soal beserta penyelesaiannya untuk ditelusuri sebagai latihan, dengan harapan pembaca dapat menguasai materi yang dipelajari.
Program linier dapat diselesaikan dengan beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan menggunakan metode grafik. Metode grafik hanya efektif digunakan apabila banyaknya variabel pada program linier hanya dua. Jika banyaknya variabel lebih dari dua misalnya ada tiga variabel, maka metode grafik tidak efektif lagi.
Metode simpleks diperkenalkan oleh George Dantzig yang merupakan salah satu metode untuk mencari solusi masalah program linear dengan banyak variabel keputusan. Program linear sendiri merupakan suatu model permasalahan dengan menggunakan persamaan atau pertidaksamaan yang berbentuk linear.
Model program linear memuat dua fungsi yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi kendala (constraint function). Fungsi tujuan merupakan fungsi linear mengenai permasalahan yang akan dicari solusi optimalnya, contohnya adalah fungsi keuntungan. Sementara fungsi kendala merupakan fungsi linear yang menyatakan batasan-batasan yang harus dipenuhi dalam mencapai solusi optimal, contohnya adalah batasan kapasitas yang tersedia dalam berbagai kegiatan yang akan dialokasikan secara optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara mengetahui Linier Progamming Dalam Riset Operasi ?
2. Bagaimana cara mengetahui Solusi Grafik ?
3. Bagaimana cara mengetahui Metode Simpleks Primal ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Linier Progamming Dalam Riset Operasi.
2. Mengetahui Solusi Grafik
3. Mengetahui Metode Simpleks Primal.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Linier Progamming dalam Riset Operasi
Program Linear (PL) adalah suatu pendekatan matematis untuk menyelesaikan suatu permasalahan agar didapatkan hasil yang optimal. Permasalahan yang sering diselesaikan dengan Linear Programming adalah dalam pengalokasian factor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya terhadap berbagai kemungkinan produksi sehingga didapatkan manfaat yang optimal (maksimal dan minimal). Sasaran maksimal, misalnya secara efisien sehingga manfaat yang ingin dicapai (jumlah produksi/nilai penjualan/laba, dan lain-lain) menjadi maksimal. Sasaran minimal misalnya, bagaimana mencari kombinasi produksi agar penggunaan faktor-faktor produksi minimal tetapi manfaat yang dicapai (dari kombinasi produksi) tidak lebih rendah dari angka yang diinginkan.
a. Arti dan fungsi program linier.
Linier programming adalah alat analisis atas masalah yang mempunyai variabel-variabel bersifat deterministik terukur dan masing-masing mempunyai hubungan linier satu sama lain. Linier programing(LP) merupakan alat analisis yang menunjang keberhasilan riset operasi dalam memecahkan berbagai masalah sehingga dapat diambil suatu keputusan yang tepat.
b. Model dua variabel (MDV)
Model dua variabel merupakan bentuk p yang paling sederhana, dinama masalah yang akan dipecahkan hanya mempunyai dua parametrik yang deterministik (terukur) . dikarenakan hanya memiliki 2 variabel sehingga dapat digambarkan secara grafik. Untuk rekontruksi model LP ini perlu diperhatikan 3 hal sebagai berikut:
- Tujuan pemecahan masalah yang diformulasikan dalam fungsi tujuan.
- Mengamati variabel-variabel yang terdapat dalam masalah tersebut.
- Kendala yang membatasi variabel-variabel tersebut harus ditentukan sehingga diperoleh suatu kondisi yang optimum. Hal ini untuk memformulasikan fungsi-fungsi kendala.
2. Solusi Grafik
Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa program linier yang melibatkan hanya dua variabel dapat diselesaikan dengan metode grafik. Berikut ini diberikan contoh soal untuk menjelaskan hal tersebut :
Seorang ibu rumah tangga mempunyai 2 jenis bahan baku untuk membuat 2 macam kue, yakni karamel dan lapis legit. Kedua bahan baku tersebut adalah 12 kg terigu dan 15 kg telur. Harga lapis legit adalah Rp. 50.000 per loyang sedangkan karamel Rp. 30.000 per loyang. Anda sebagai mahasiswa ekonomi dimintai tolong untuk memecahkan masalah berikut : “ berapa jumlah karamel dan lapis legit yang dapat dibuat sekaligus agar penghasilan tambahan ibu tersebut optimum atau sebesar-besarnya?”
Untuk memecahkan masalah tersebut anda harus membuat model pemecahannya, diawali dengan membuat gambaran sistemmatikanya sebagai berikut :
a. Tujuan : untuk membuat fungsi tujuan
b. Kendala : untuk membuat fungsi kendala
Menurut resep misalnya diketahui bahwa untuk membuat karamel diperukan 2 kg terigu dan 1 kg telur segangkan untuk lapis legit diperukan 1 kg terigu dan 2 kg telur. Berdasarkan data yang tersedia anda dapat membuat bagan matriks sebagai berikut :
Jenis bahan
Lapis legit
karamel Jumlah maksimum bahan
Terigu 1kg 2kg 12kg
Telur 2kg 1kg 15kg
Tujuannya menjual kedua kue tersebut, yakni Rp. 50.000 kali jumlah lapis legit ditambah Rp. 30.000 kali jumlah karamel agar perolehan laba ibu maksimal. Selanjutnya kita dapat membuat modeo matematikanya dengan cara berikut fungsi tujuannya : 50 lapis legit ) tambah 30 karamel (k)→ maksimum
Fungsi kendala
Bahan terigu : 1ll + 2k ≤ 12
Bahan telur : 2ll +1k ≤ 15
≥ 0, k ≥ 0 (artinya lapis legit dan karamel lebih besar atau sama dengan nol)
1. Penyelesaian masalah dengan cara matematis dan grafis
a. Penyelesaian secara matematis
Fungsi kendala dianalisis dengan cara eliminasi sehingga jumlah ll maupun k dapat mudah dihitung.
1ll + 2k ≤ 12 ×2 2ll + 4k ≤ 24
2ll + 1k ≤ 15 ×1 2ll + 1k ≤ 15
3k ≤ 9
K ≤ 3
1ll + 2k ≤ 12
1ll + 2 × 3 ≤ 12
1ll + 6 ≤ 12
1 ll ≤ 12–6
1ll ≤ 6
Jadi penghasilan optimum yang diperoleh ibu adalah 6 × Rp 50000 + 3 × Rp 30000 = Rp 390000
b. Penyelesain secara grafis
k
15
14
13
12 Kurva telur
11
10
9
8
7
6 Q Titik kombinasi optimum
5
4
3 M Kurva terigu
2
1
0 N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 ll
7,5
2. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah analisis yang bertujuan untuk mengamati kemungkinan terjadinya perubahan parameter. Sebab dengan berubahnya parameter dapat mengakibatkan berubahnya hasil optimasi. Parameter yang dapat berubah adalah harga jual produk : persediaan bahan, baik terigu atau telur.
Harga jual lapis legit dan karamel berubah menjadi Rp 100000 dan Rp 75000 per loyang. Karena permintaan meningkat ibu sebagai produsen memperoleh tambahan modal sehingga persediaan terigu dan telur menjadi 3 kali lipat. Persediaan terigu menjadi 36 kg sedangkan persedian telur menjadi 45kg.
Fungsi tujuan : Rp 10000 ll + Rp 75000 k → maksimum
Fungsi kendaan : terigu : 1ll + 2k ≤ 36
Telur : 2ll + 1k ≤ 45
a. Penyelesaian secara matematis
1ll + 2k ≤ 36 ×2 2ll + 4k ≤ 72
2ll + 1k ≤ 45 ×1 2ll + 1k ≤ 45
3k ≤ 27
k ≤ 27/3 = 9 unit
1ll + 2k ≤ 36
1ll + 2(9) ≤ 36
1ll + 18 ≤ 36
1ll ≤ 36 – 18
1ll ≤ 18 unit
Jadi tujuan berubah menjadi : 18 (100.000) + 9 (75.000) =2.475.000
b. Analisis grafis
k
45
40
35 kurva telur
30
25
20 Q
15
10 M kurva terigu
5
0 N
10 18 20 25 30 36 40 ll
22,5
2. Metode Simplex Primal
Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan manajerial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan matematika program linear yang mempunyai variable keputusan mulai dari lebih besar atau samadengan 2 (dua) sampai multivariable. Sedangkan metode grafik hanya dapatdigunalan apabila jumlah variable keputusan maksimal 2 (dua) buah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear programing yang diselesaikan denganmetode grafik juga dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode simplex tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
Metode simplex primal bertolak dari upaya membuat solusi dengan cara optimal dari masalah yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, bukan dengan cara matematika atau grafis. Berdasarkan metode grafis, seperti contoh dalam gambar 2.1, titik kombinasi optima dicapai pada titik M, dilanjutkan dengan analisis sensivitas (gambar 2.2) dimana titik M telah berubah karena parameternya berubah.
Contoh soal:
Suatu perusahaan mempunyai masalah yang dinyatakan dalam bentuk linear programming (LP) sebagai berikut
Fungsi tujuan : 50 ll + 30k (maksimum)
Fungsi kendala : terigu : 1ll + 2k kurang dari 12
Telur : 2 ll + 1k kurang dari 15
Menurut kenyataan hidup kapasitas mesin selalu mempunyai sisa kapasitas yang tidak terpakai. Mengapa? Karena memang demikianlah yang terjadi. Misalnya anda memiliki 2meter kain untuk dijadikan baju kemeja dengan ukuran badan anda. Lalu anda meminta ke tukang jahit supaya tidak ada sisa kain sedikitpun. Tentu saja tukang jahit tersebut akan menolak, karena kain tersebut harus dipotong sehingga akan ada sisa kain yang terbuang.
Kembali pada soal diatas, baik bahan baku telur (tl) atau terigu (tr) akan mempunyai sisa yang terbuang. Sisa telur disingkat Stl dan sisa terigu disingkat Str.
Jawaban :
Terigu : 1ll + 2k ≤ 12 berubah menjadi 1 ll + 2k + Stg = 12
Telur : 2 ll + 1k ≤ 15 berubah menjadi 2 ll + 1k + Stl = 15
Agar kedua fungsi tadi dapat disatukan (diintegrasikan) dalam 1 matriks maka kedua fungsi harus mempunyai variabel dan parameter yang sama.
Fungsi terigu mempunyai variabe ll, k, dan Stg, tetapi belum mempunyai variabel sisa telur (Stg). Ingat, sesuatu hal atau bilangan ditambah angka nol maka nilainya tidak berubah. Jadi:
Terigu : 1 ll + 2k + 1Stg + 0 Stl =12
Begitu pula fungsi telur, mempunyai variabel ll,k, dan Stl, tetapi belum mempunyai variabel sisa terigu (Stg), dan jika tambahkan menjadi:
Telur : 2 ll +1 k + 0 Stg + 1 Stl = 15
Analog untuk fungsi tujuan, ditambahkan 0 Stl dan 0 Stg :
50 ll + 30 k + 0 Stg + 0 Stl (nilainya tetap karena ditambah nol)
Selanjutnya untuk memudahkan penulisan agar lebih sederhana, ll kita ubah menjadi x1 sedangkan k kita ubah menjadi x2 lalu Stg kita ubah menjadi S1 sedang Stl kita ubah menjadi S2, maka kita peroleh hal berikut.
Fungsi tujuan : 50x1 + 30 x2 + 0 S2 maksimum
Fungsi kendala : Terigu : x1 + 2x2 + 1 S1 + 0 S2 = 12
Telur : 2x + x2 + 0 S1 + 1 S2 = 15
a. Format Matriks Simplex Primal
Sebelum melanjutkan hal tersebut diatas, kiranya perlu terebih dahulu diketahui bentuk format matriks simplex primal, yaitu terdiri dari berikut ini.
1. Baris yang disebut basic atau baris yang memuat semua variabel yang dimiliki seluruh fungsi-fungsi persamaan (equation).
2. Baris tujuan (objective) dengan simbol Z untuk menampung angka-angka yang terdapat pada fungsi tujuan.
3. Baris untuk semua fungsi persamaan kendala, yakni untuk menampung angka-angka yang dimiliki seluruh fungsi kendala.
Bentuknya adalah sebagai berikut:
Baris
Z
Variabel
Solusi Kolom indeks
Z Persamaan tujuan
Beberapa
persamaan
kendala
Baris indeks
b. Contoh Analisis Simpex Primal
Mari kita masukkan (entry) semua angka-angka pada fungsi tujuan maupun fungsi-fungsi kendala dari masalah di atas. Masukkan setiap angka fungsi tujuan, maupun fungsi kendala sesuai kontak (sel) pada kolom masing-masing. Misalnya, angka 50 dari fungsi tujuan dimasukkan pada kolom x1, angka 30 pada kolom x2, dan seterusnya. Matriks tabel 3.2 ini disebut Model Reddy Mikks, yaitu cara menghitung secara rinci dalam primal simplex (PS).
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
keterangan
Baris Z X1 X2 S1 S2 solusi Kolom indeks
Z 1 50 30 0 0 0 Persamaan tujuan
S1 0 1 2 1 0 12 Persamaan kendala S1
S2 0 2 1 0 1 15 Persamaan kendala S2
Baris indeks
Bila semua angka telah dimasukkan ke dalam matriks -1/PS selanjutnya matriks -1/PS tersebut harus diproses lebih lanjut, yakni denga mengisi atau menghitung angka pada setiap kolom pada baris indeks. Caranya sebagai berikut.
1. Perhatikan angka-angka (dari variabel x1, x2, S1, S2). Angka-angka tersebut terpisah satu sama lain dengan dibatasi kolom misalnya dalam sel (S1, x1).
2. Perhatikan angka-angka dalam kolom Z, tetapi hanya untuk baris S1 dan S2 dalam sel (S1, Z) dan (S2, Z ) masing-masing terdapat angka 0 (nol). Sebut saja angka-angka tersebut sebagai angka konstanta (dalam kolom Z).
3. Rumus angka baris indeks adalah
Angka baris indeks = (Ʃ angka dalam kolom variabel × konstanta dalam kolom Z) – masing-masing angka dalam kolom objektif)
Contoh angka baris indeks untuk kolom (3)
Angka pada sel ( S1,S) x angka pada sel (S1,x1) + angka pada sel (S2,Z) × angka pada sel (S2,x1) – angka pada sel (Z,x1)
= (0×1) × (0×2) – 50 = –50 (kolom 3)
Kolom 4
Angka sel (S1, Z) × (S1,x2) + (S2,Z) × (S2,X2) – sel (Z,x2)
= (0×2) + (0×1) – 30 = –30
Kolom 5
= (0×1) + (0×1) – 0 = 0
Kolom 6
= (0×0) + (0×1) = 0
4. Mencari kolom kunci ( KK )
Diantara angka –50, –30, 0, dan 0, angka terkecil adalah –50. Oleh karena itu, kolom (3) yang mempunyai angka baris indeks –50 merupakan kolom kunci (Key Column).
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
keterangan
Baris Z X1 X2 S1 S2 solusi Kolom indeks
Z 1 50 30 0 0 0
S1 0 1 2 1 0 12 12/1 = 12
S2 0 2 1 0 1 15 15/2 = 7,5
Baris indeks –50 –30 0 0
Baris kunci
Kolom kunci
5. Menentukan baris kunci (Key Row).
Untuk menentukan baris kunci (Key Row) kita harus menghitung terlebih dahulu angka-angka yang terdapat dalam kolom indeks ( kolom nomor 8).
Angka kolom indeks = angka dalam sel (S1, solusi) dan sel (S2, solusi) dibagi dengan angka yang terdapat daam kolom kunci pada masing-masing baris.
Cara menghitungnya adalah sebagi berikut
Angka 12/1 = 12
Angka 15/2 = 7,5
6. Menentukan angka kunci
Perpotongan antara kolom kunci (Key Column) dengan baris kunci ( Key Row) merupakan angka kunci (Key Number), yakni angka 2.
Dalam model Reddy Mikks, semua batasan adalah <. Sifat ini, bersamaan dengan fakta bahwa sisi kanan dari semua batasan adalah nonnegatif, memberikan kita pemecahan dasar awal yyang layak yang terdiri dari semua variabel slack. Kondisi seperti ini tidak dipenuhi oleh semua model Linier Progamming, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk merancang sebuah prosedur perhitungan otomatis untuk memulai iterasi simpleks.
BAB III
KESIMPULAN
Program linier merupakan ilmu terapan yang sangat bermanfaat dan sangat luas pemakaiannya. Permasalahan yang sering diselesaikan dengan Linear Programming adalah dalam pengalokasian factor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya terhadap berbagai kemungkinan produksi sehingga didapatkan manfaat yang optimal (maksimal dan minimal). Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa program linier yang melibatkan hanya dua variabel dapat diselesaikan dengan metode grafik.
Model program linear memuat dua fungsi yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi kendala (constraint function). Fungsi tujuan merupakan fungsi linear mengenai permasalahan yang akan dicari solusi optimalnya, contohnya adalah fungsi keuntungan. Sementara fungsi kendala merupakan fungsi linear yang menyatakan batasan-batasan yang harus dipenuhi dalam mencapai solusi optimal, contohnya adalah batasan kapasitas yang tersedia dalam berbagai kegiatan yang akan dialokasikan secara optimal.
Metode simpleks diperkenalkan oleh George Dantzig yang merupakan salah satu metode untuk mencari solusi masalah program linear dengan banyak variabel keputusan. Program linear sendiri merupakan suatu model permasalahan dengan menggunakan persamaan atau pertidaksamaan yang berbentuk linear.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear programing yang diselesaikan denganmetode grafik juga dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan metode simplex tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
Analisis sensitivitas adalah analisis yang bertujuan untuk mengamati kemungkinan terjadinya perubahan parameter. Sebab dengan berubahnya parameter dapat mengakibatkan berubahnya hasil optimasi.
Dalam model Reddy Mikks, semua batasan adalah <. Sifat ini, bersamaan dengan fakta bahwa sisi kanan dari semua batasan adalah nonnegatif, memberikan kita pemecahan dasar awal yyang layak yang terdiri dari semua variabel slack. Kondisi seperti ini tidak dipenuhi oleh semua model Linier Progamming, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk merancang sebuah prosedur perhitungan otomatis untuk memulai iterasi simpleks.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirosentono, Suyadi. Riset Operasi. 2005. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sumber: http://abdullahbasuki.files.wordpress.com/2010/03/ro-2 pengenalan riset operasional1.ppt diakses tanggal 20 September 2018
Sumber:http://www.academia.edu/3449276/Program Linear dengan Metode Simplex diakses tanggal 20 September 2018
Syahputra, Edi. Program Linier. 2015. Medan: Unimed Press.
Taha, Hamdy A. Riset Operasi. Tangerang: Binarupa Aksara.
Lala
Jumat, 17 September 2021
Senin, 12 Desember 2016
ENTERPRENEURSHIP
ENTERPRENEURSHIP
MARTABAK MANIS YUHUU
Latar Belakang
Dalam suatu pemasaran
banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga
yang besar dan dari yang murah hingga yang mahal.
Dalam kehidupan
sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan
aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan
tambahan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia di
pasaran saat ini memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah
makanan khas indonesia, serta harga yang ditawarkan mahal.
Salah satu makanan
tradisional yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok menjadi makanan konsumsi
malam hari, dan sekaligus merupakan makanan yang juga cukup istimewa adalah
‘’Martabak Manis dan Keju’’
Dengan pembuatan
martabak manis dan keju yang dilakukan dengan cara yang sangat sederhana,
tetapi lebih hiegenis serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau,
maka tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
TUJUAN
Tujuan kami memilih
jenis usaha ini yaitu:
1.Mencari keuntungan/laba
2.Menarik minat konsumen
untuk merasakan masakan yang sudah cukup terkenal
3.Mencapai target
penjualan
PEMASARAN PRODUK
oMenganalisa potensi
pasar
Dalam menjalankan
usaha ini harus mengetahui potensi pasar yang dijalani agar usaha tersebut
dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat (konsumen).
oMenentukan objek pasar
Dalam menjalankan
usaha ini harus menentukan objek pasar dengan stategi yang mudah dijangkau
masyarakat (konsumen).
oMenetapkan Target /
Sasaran Pasar
Dalam menjalankan
usaha harus menetapkan target/sasaran pasar usaha dengan cara melhat
perberdaannya agar lebih mudah dijangkau oleh pembeli dalam membelinya.
Technopreneurship
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneurship merupakan pengembangan
dari enterpreneur. Technopreneurship merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu Technologi dan Enterpreneurship.
Definisi dari Technopreneurship
merupakan suatu upaya dalam membuat bisnis dengan berbasis IT, sehingga
diharapkan pergerakan bisnis tersebut selalu baik. Teknologi zaman saat ini
sangat berpengaruh terhadap bidang apapun, termasuk juga wirausaha. Oleh karena
itu pakar IT berusaha mengembangkan wirausaha dengan IT. Sebelum berlanjut,
secara umum kata teknologi sering digunakan untuk merujuk pada penerapan
praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri. Sedangkan kata enterpreneurship berasal dari kata enterpreneur yang merujuk pada seseorang yang menciptakan
bisnis/usaha dengan keberanian menanggung resiko untuk mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang ada.
Terdapat
perbedaan antara enterpreneurship
dengan Technopreneurship. Technopreneurship harus sukses pada dua
tugas utama, yaitu menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target
pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit). Sedangan jika enterpreneur biasa, umumnya hanya
berhubungan dengan bagian kedua, yaitu menjual dengan mendapatkan keuntungan.
Peranan
Technopreneurship
Peranan
Technopreneurship sangat banyak,
apalagi bagi orang-orang yang ingin meningkatkan bisnis lebih cepat lagi. Suatu
inovasi yang dihasilkan harus berupa ide-ide yang kreatif dan terkini pada masa
tersebut. Technopreneurship
bermanfaat dalam pengembangan industri-industri besar dan canggih, selain itu
juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang memiliki
kemampuan ekonomi lemah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan
demikian Technopreneurship diharapkan
dapat mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable
development). Technopreneurship
dapat memberikan manfaat atau dampak, baik secara ekonomi, sosial maupun
lingkungan. Dampaknya secara ekonomi adalah:
1.
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
2.
Meingkatkan pendapatan
3.
Menciptakan lapangan kerja baru
4.
Menggerakan sektor-sektor ekonomi yang
lain
Manfaat dari segi
sosial diantaranta adlah mampu membentuk budaya baru yang lebih produktif, dan
berkontribusi dalam memberikan solusi pada penyelesaian masalah-masalah sosial.
Manfaat dari segi lingkungan antara lain adalah:
1.
Memanfaatkan bahan baki darisumber daya
alam Indonesia secara lebih produktif
2.
Meingkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya terutama sumber daya energi.
Ada beberapa bidang
investasi dan inovasi yang dapat diprioritaskan untuk memberi manfaat kepada
masyarakat ekonomi lemah terdiri dari air, energi, kesehatan, petanian, dana
keanekaragaman hayati. Bidang-bidang diatas masyarakat ekonomi lemah di
Indonesia banyak menghadapi permasalah. pengembangan Technopreneurship dapat diarahkan sebagai upaya untuk menyelesaikan
permasalah tersebut.
1.
Water
(air)
Technopreneurship
memiliki peluang untuk dapat menyelesaikan masalah ini. Karena banyaknya
kebutuhan akan air dari masyarakat di Indonesia, khususnya air bersih, oleh
karena itu para pakar Technopreneurship
memiliki tantangan untuk menyelesaikan maslah ini.
2.
Energy
(energi)
Tantangan berikutnya yang harus
diselesaikan para pakar Technopreneurship
adalah energi. Saat ini semua negara dihadapkan oleh krisis energi yang semakin
memburuk. Dan yang pasti yang menjadi korban adalah rakyat kecil kebawah. Oleh
karena itu permasalahan ini diharapkan bisa diselesaikan oleh para pakar Technopreneurship.
3.
Health
(Kesehatan)
Kesehatan adalah yang terpenting
untuk setiap masyarakat, karena jika keadaan tubuh kurang sehat akan
mempengaruhi produktivitas yang dihasilkan. Oleh karena itu fasilitas kesehatan
sangat dibutuhkan. Pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat kecil ke bawah. Diharapkan para Technopreneurship dapat membuat suatu
proses yang mudah bagi masyrakat dalam mengakses fasilitas kesehatan tersebut.
4.
Agriculture
(petanian)
Satu hal ini juga menjadi
perbincangan hangat di Indonesia. Karena sebagian besar pangan Indonesia
bersalah dari luar negeri atau import.
Kenapa harus import, padahal Indonesia
dulu dijuluki negara agrikultur (bahkan hingga hari ini). Penataan lahan yang
kurang baik serta diiringi oleh perilaku para pejabat atas yang kurang baik
menyebabkan hal ini bsa terjadi. Kasus ini harus diselesaikan segera, apabila
ditunda-tunda akan memperburuk situasi dan pasti yang menjadi korban tetap
masyarakat kecil ke bawah.
5.
Biodiversity
(keanekaragaman hayati)
Indonesia terkenal akan kebudayaan
hayati yang beragam. Berratus-ratus spesies tumbuh di tanah Indonesia ini. Hal
ini merupakan kekayaan lain dari Indonesia. Tetapi hal ini tidak menjadi
sorotan, padahal hal ini berdampak baikbagi perekonomi indonesia terutama bagi
para praktisi wirausaha. Inilah tantangan lain yang harus diselesaikan pra
pakar Technopreneurship untuk
mempromosikan kekayaan hayati Indonesia sehingga dapat dikenal oleh seleuruh
masyarakat Indonesia dan umumnya untuk masyarakat dunia.
Sumber Rujukan :
http://www.hadissoft.com/2011/09/Technopreneurship-itu-apa-sih.html
Makalah
Makalah
Pentingnya Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi manusia harus mampu bersaing sebab semua kesempatan terbuka bagi siapapun. Dalam mengejar kesuksesan hidup, akan terjadi persaingan ketat, oleh karena itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM), yang handal yaitu Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian, keuletan, kejujuran dan kerja keras. Sumber Daya Manusia yang tidak memiliki sifat-sifat tersebut akan kalah dalam persaingan.
Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, sejak lahir, anak diasuh dan didik oleh orang tuanya. Ia belajar, dari ibunya bagaimana mengembangkan kemampuannya. Pendidikan dapat pula diartikan sebagai pengembangan individu-individu atau kelompok-kelompok kehidupan atau masyarakat besar atau kecil. Dalam hal ini pendidikan diartikan sebagai penyampaian nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda.
Dalam konsp penyampaian nilai-nilai kebudayaan tersimpul arti bahwa manusia dianggap sebagai wadah yang dipakai oleh pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Upaya pendidikan ialah suatu kegiatan atau situasi yang diadakan oleh pendidik secara sengaja untuk mencapai tujuan.
Adapun kemajuan yang kini terasa dalam dunia pendidikan kita, yang hanya mencolok terlihat dikawasan metropolis/perkotaan saja telah menimbulkan kesenjangan bertambah lagi dan secara konkrit pula kita lihat, bahwa cost pendidikan yang saat ini ada, telah pulan menjadikan beban teramat berat bagi masyarakat umum Indonesia. Sehingga bila ditanya manakah lagi yang akan menopang kemajuan pendidikan Indonesia sekarang ini.
Christoper J. Lucas, yang menyatakan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapat memberi informasi yang paling berharga mengenai pasangan hidup masa depan di dunia serta membantu anak didik dalam mempersiapkan kebutuhan yang esensial untuk menghadapi perubahan.
Dengan alasan-alasan tersebut penulis mencoba mengulas tentang pentingnya pendidikan.
B. Perumusan Masalah
Dalam merumuskan masalah ini, penulis membahas pokok-pokok masalah dengan identifikasi masalah sebagai berikut :
1). Apa sebenarnya pengertian pendidikan itu sehingga dipandang sangat penting oleh pendidik maupun peserta didik ?
2). Bagaimana pentingnya pendidikan itu dan apa tujuan yang ada dalam pendidikan itu sendiri ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1). Untuk mengetahui masalah tentang pendidikan yang sangat penting bagi kehidupan kita
2). Untuk mengetahui tujuan apa yang ada dalam pendidikan itu
3). Sebagai pendidikan dan pengetahuan bagi penulis dalam menyampaikan ide dan pemikiran.
D. Sistematika
Sistematika dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan
4. Sistematika
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Pendidikan
b. Pentingnya Pendidikan
c. Tujuan Dalam Pendidikan
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan, seperti sifatnya sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks, karena sifatnya yang kompleks itu, maka sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain.
Beberapa batasan pendidikan yang berdasarkan fungsinya
a. Pendidikan sebagai proses tanspormasi budaya
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain. Pendidikan juga mempunyai tugas menyiapkan peserta didik untuk hari esok, suatu masa dengan pendidikan yang menuntut banyak persyaratan baru yang tidak pernah di duga sebelumnya, dan malah sebagian besar masih berupa teka-teki. Dengan menyadari bahwa sistem pendidikan merupakan subsistem dari sistem pembangunan nasional maka misi pendidikan sebagai informasi budaya harus sinkron dengan pernyataan GBHN yang memberikan tekanan pada upaya pelestarian dan pengembangan budaya.
b). Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis teearah kepada terbentuknya kepribadian pesrta didik, disebut sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan (Prosedural) dan sistematis karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, disemua lingkungan yang saling mengisi (Lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat)
c). Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan warga negara
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Tentu saja istilah baik disini bersifat relatif, tergantung kepada tujuan nasional dari masing-masing bangsa, oleh karena masing-masing bangsa mempunyai falsafah hidup yang berbeda-beda.
d). Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Bekerja menjadi penopang hidup seseorang dan keluarga sehingga tidak tergantung dan mengganggu orang lain.
2. Pentingnya Pendidikan
Peranan pendidikan sangat besar dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara sehat tetapi juga memiliki rasa kebersamaan dengan sesama manusia meningkat. Ilmu pendidikan termasuk salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan kepada paraktek dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Mendidik bukanlah Perbuatan sembarangan karena menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia untuk kehidupan selanjutnya, yaitu manusia sebagai makhluk yang bermartabat dengan hak-hak asasinya. Itulah sebabnya melaksanakan pendidikan merupakan tugas moral yang tidak ringan.
Pendidikan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia, definis-definisi dari yang klasik samapi pada definisi yang kontemporer mengenai pendidikan pada dasarnya mengimplikasikan usaha untuk mengembangkan manusia itu. Bahwa manusia itu perlu pendidikan dengan kata lain manusia tanpa pendidiukan maka manusia ijtu tidak akan menjadi sempurna.
Harold G. Shane yang menyatakan bahwa pendidikan adalah :
1). Suatau cara yang mapan untuk memperkenalkan peserta didik pada pengembalian keputusan terhadap berbagai persoalan
2). Pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah sosial tertentu
3). Pendidikan dapat memperlihatkan kemampuan yang meningkat untuk menerima dan mengimplementasikan alternatif-alternatif baru
4). Pendidikan diyakini sebagai alternatif terbaik yang dapat ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan manusia.
Sedemikkiian pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, meningaktakan kesejahteraan masyarakat, dan membangun dan membangun martabat bangsa, maka pemerintah berusaha memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai masalah di bidang peningkatan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai tingkat tinggi. Perhatian tersebut antara lain ditujukan dengan cara menyediakan alokasi anggran yang berarti. Serta ,membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan yang lebih penting lagi adalah terus melakukan berbagai macam ikhtiar guna memperluas kesempatan bagi masyarakat dalam memperoleh penmdidikan pada semua jenjang yang ada.
3. Tujuan Dalam Pendidikan
Tujuan pendidikan berhubungan erat dengan tujuan dan pandangan hidup pendidik sendiri. Nyatalah, bahwa untuk mendidik itu diperluakn suatu syarat yang mutlak. Pendidik sendiri harus telah memiliki (mempersatukan diri dengan) norma-norma tertentu sehingga ia dapat disebut orang yang berkpribadian.
a). Tujuan Umum
tujuan umum ialah tujuan di dalam pendidikan yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain, yang telah ditetapkan oleh pendidik dan selalu dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan, yang terdapat pada anak didik itu sendiri dan dihubungkan dengan syarat-syarat dan alat-alat untuk mencapai tujuan umum itu.
b). Tujuan-tujuan tak sempurna
Tujuan tak sempurna atau tak lengkap ini ialah tujuan-tujuan mengenai segi-segi kepribadian manusia yang tertentu yang hendak dicapai dengan pendidikan itu, seperti keindahan, kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan, dan seksual.
c). Tujuan-tujuan sementara
tujuan-tujuan sementara ini merupakan tingkatan-tingkatan untuk menuju kepada tujuan umum, untuk mencapai tujuan-tujuan sementara itu di dalam praktek harus mengingat dan memperhatikan jalannya perkembangan pada anak.
Tujuan pendidikan menurut Dewey ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Betapa penting dan perlunya pendidikan itu bagi anak-anak, jelaslah pula bahwa anak-anak itu harus dididik atau mendapat pendidikan. Dalam pada itu uraian-uraian dimuk makin jelas kiranya apa yang dimaksud dengan pendidikan. Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa pendidikan ialah segala uisaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasan, atau lebih jelas lagi pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-aqnak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Peran pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara sehat sebagaimana tujuan pendidikan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Shene. H.G-1984. Arti Pendidikan Bagi Masa Depan. Jakarta : Pustekum, Dikbud : CV Rajawali
Purwanto Ngalim, Drs.MP. Ilmu Pendidikan Toerirtis dan Praktis. PT Remaja Rosdakarya Bandung
Tirta Rehardja Umar, Lasulo, SL Drs. Pengantar Pendidikan Rineka Cipta Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)